Sekilas tentang Stereo Wall, band ini terbentuk pada tahun 2012. Berawal hanya sekedar latihan, mulai dapat tawaran manggung, iseng bikin lagu sendiri. Dari semua hal tersebut membuahkan hasil yang baik terhadap lagu yang kita buat.
Saat ini kita beranggotakan 5 personil yaitu Cynantia Pratita (vocal), Rama Mayristha (guitar), Ussay (guitar), Ramadhan Satria (bass) dan Rei (keyboard).
Genre alternative rock menjadi pengantar untuk menentukan konsep musik yang kita rangkai. Kemasan musiknya dibalut dengan distorsi dan progresi nada serta intonasi vokal yang menunjukan identitas wanita dalam setiap lagunya.
Di bulan Agustus 2022 ini, kita berkesempatan untuk merilis karya terbaru bersama Musica Studios, dengan “Home” sebagai pembukanya.
Menurut kita, “Home” ini memiliki 2 makna, yang pertama adalah “validasi”, dimana kita nggak perlu cari validasi kemanapun karena ujungnya ketika sudah waktunya pulang, hanya keluarga yang secara jelas bisa mem-validasi tanpa ada embel-embel makna siapa dan jadi apa manusia tersebut. Ketika nanti manusia mati, segala validasi yang dia dapat di dunia akan musnah disaat itu juga.
Makna yang kedua adalah “takdir”. Mau gimana pun terjalnya, susahnya, perjuangan atau usahanya, kalau emang udah takdirnya, itu akan jadi rumah kita, ya udah nggak bisa ke mana-mana lagi kita. Dan cerita itu udah digariskan jauh sebelum kita lahir.
Sedikit cerita tentang kenapa Stereo Wall bisa bergabung dengan Musica Studios. Kita merasa bahwa Musica respect dengan kita. Mulai dari kebebasan untuk berkreativitas sendiri, sampai kita merasa bahwa mereka ini kaya teman atau pacar. Jadi kita disini dapat bekerjasama dengan baik.
Dan kalau dicocokin, ternyata lagu “Home” ini relate dengan perjalanan kita bisa bergabung dengan Musica. Disini kita bisa jadi diri sendiri, layaknya saat pulang kerumah.
Finally, has a new home. it’s not a place, it’s a feelings.
Harapannya sih, semoga selalu bisa bersinergi dengan Musica sebagai “rumah baru” kita. Pengen juga mengubah stigma terhadap mereka yang menganggap kalau gabung dengan major label itu, akan dicap menye-menye dan dibatasi ruang geraknya.
Dan satu lagi harapan kita, saatnya era band bisa mulai revival lagi.