Terbentuk lebih dari satu dekade, Band asal kota Bandung Deoxide tidak usai dengan musik emosional. Deoxide menutup tahun 2021 meluncurkan single teranyarnya yang bertajuk IRA pada hari Jumat (31/12).
IRA menceritakan kisah tentang perjuangan dalam meredam amarah. IRA sendiri diambil dari bahasa latin yang berarti Anger atau amarah. “Semua orang pasti pernah merasakan amarah namun sesulit apapun meredam sebuah amarah, emosi terkadang tetap tertancap di otak dan memori manusia.
Deoxide mencoba menghibur para pemarah dan meredakan dukanya walaupun situasi tidak akan lagi sama.” Ucap Bisma sang vocalist. “Emosi itu harus dilampiaskan dan musik menjadi salah satu mediator yang menurut kami cocok untuk meluapkan amarah. Kita ga mengajak orang-orang untuk menjadi pemarah, justru dengan lagu IRA kami harap orang-orang dapat meluapkan dan melupakan amarahnya dan mampu menghadapi masalah.” Tutup sang vocalist.
Bassist Deoxide, Adistia Pratayangsha menjelaskan jika single-nya yang berjudul IRA ini adalah single ke 3 dari rangkaian album kami setelah Biru di 2020 dan The Lover di pertengahan tahun 2021. “Deoxide kan udah berdiri dari tahun 2006 dan kita juga terus berkarya selama ini dan single IRA ini menjadi salah satu proses pendewasaan kita dalam bermusik, berkomunikasi, dan berhubungan dalam menangani amarah dan konflik.” Ujarnya.
Adis menambahkan, proses pembuatan single IRA ini sudah terhitung lama. Aransemennya dibuat pada tahun 2017 dan baru masuk penulisan lirik pada tahun 2019. Lagu IRA menjadi lagu kedua terakhir yang diberi lirik oleh Deoxide.
Deoxide Band sendiri terbentuk sejak tahun 2006 yang saat ini beranggotakan, Bisma (Vocal), Adis (Bass dan Vocal), Fadli (Gitar), dan Brian (Gitar). Single IRA juga masih diisi oleh mantan personil Deoxide yakni Kevin Almer (Drum) dan Wiwendo Ramadony (Vocal Chorus). “Mengenai drummer baru Deoxide belum bisa kami umumkan. Tunggu saja kejutan dari kami say” Ungkap Fadli sang gitaris.